Mendaftar Ujian EPS TOPIK Korea : Manufaktur VS Fishing

Ingin Mendaftar Ujian EPS TOPIK Korea, Pilih Manufaktur Vs Fishing?

PejuangKorea - Sobat yang memutuskan ingin bekerja di Korea, perlu diketahui Sektor Pekerjaan yang dibutuhkan. Sebelum memutuskan untuk ikut Ujian EPS TOPIK, sebaiknya kita harus memutuskan bidang pekerjaan apa yang akan kita pilih. Di Indonesia, Sektor Manufaktur atau pabrik dan Fishing atau perikanan adalah dua sektor yang paling sering diadakan Ujian EPS TOPIK. Karenanya, mungkin saja pernah terlintas di benak kamu, "Ingin bekerja di Korea, baiknya pilih Manufaktur atau Fishing?"

PejuangKorea kali ini akan membahas perbedaan, kelebihan dan kelemahan sektor pabrik dan sektor perikanan. Sebelum mencari perbedaan kedua sektor ini, kita akan bahas apa kesamaannya.
Di Manufaktur maupun Fishing, adalah yang paling penting kita bisa bekerja di Korea. Mungkin ini pemikiran kuno, jelek atau ndeso, tapi hal yang paling realistis. Untuk ukuran "kuli", bekerja di Korea akan mendapatkan gaji yang lebih besar daripada bekerja di Indonesia. Ya, setidaknya Bekerja di Korea adalah alternatif para pencari kerja yang kesulitan mendapatkan pekerjaan di negeri sendiri. Dan, yang membuat peminatnya banyak adalah cerita sukses dari tetangga kita di kampung. Oleh karenanya, mau bekerja di sektor pabrik atau perikanan, yamg terpenting adalah kita sudah bekerja di di Negeri Gingseng.

Lalu pertanyaan yang sering muncul,

Benarkah sektor fishing, ujiannya lebih mudah?

Apakah sektor fishing lebih cepat berangkat ke Korea?

Apakah manufaktur peminatnya lebih banyak dari sektor fishing?

Benarkah gaji manufaktur lebih tinggi?

Apakah bekerja di sektor fishing lebih keras dan sulit?

semuanya akan kita bahas.

Persyaratan Ujian Manufaktur vs Fishing

Untuk Kualifikasi Umum, perbedaan pabrik dengan perikanan yang paling mendasar adalah  harus adanya Sertifikat BST pada sektor perikanan. Apa BST itu? BST atau Basic Safety Training adalah sertifikat keselamatan kerja yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan/Lembaga lain yang diakreditasi oleh Kementerian Perhubungan. BST ini diwajibkan oleh Pemerintah Indonesia bagi seluruh TKI di bidang perikanan demi keselamatan TKI itu sendiri.
Di sektor perikanan juga lebih diutamakan lulusan dari Sekolah Perikanan (apapun itu yang penting berhubungan dengan Maritim) karena juga dengan menempuh pendidikan di sekolah maritim akan mendapatkan poin lebih dalam penilaian. Tambahan poin sertifikat pada sektor perikanan cukup tinggi,

Lihat perbandingan Poin Manufaktur VS Perikanan
FISHING:
1. Sertifikat kompetensi yang berhubungan dengan bidang kerja (BST termasuk kompetensi), nilainya 20, mau jumlah sertifikatnya 1 atau 10 nilainya tetap 20.
2. Sertifikat pelatihan minimal 120 jam (benar-benar 120x60 menit pelatihan, bukan jam pelajaran ala Indonesia, bisa dilihat dari tanggal juga), pelatihan juga harus berhubungan dengan bidang kerja. Nilainya 20, pelatihan 1 kali atau 10 kali tetap nilainya 20.
3. Sertifikat pengalaman kerja minimal 6 bulan, harus berupa pekerjaan sesuai bidang kerja, misal kerja di tambak udang tapi jadi satpam atau jadi admin tidak dapat nilai karena tidak berhubungan dengan kerja bidang perikanan. Nilainya juga 20,
4. Lulusan sekolah perikanan, nilainya 50.

Lalu untuk nilai maksimal tidak bisa semua jadi 20+20+20+50, tapi diambil nilai maksimal itu 90, jadi yang sertifikat pelatihan ada, pengalaman kerja ada, kompetensi ada, lulusan sekolah perikanan juga tetap dapat 90, akan sama dengan yang misalnya hanya ada pelatihan, kompetensi, dan lulusan sekolah perikanan.

Namun, di sektor manufaktur poin sertifikat sangat rendah, maksimal hanya 5 poin.
MANUFAKTUR:
1. Sertifikat pengalaman kerja sesuai bidang: 3 poin
2. Sertifikat pelatihan sesuai bidang: 1 poin
3. Sertifikat kompetensi sesuai bidang: 1 poin

Penilaian Sistem Poin

Untuk sektor Pabrik tidak diwajibkan memiliki Sertifikat Keahlian. Sektor Perikanan diutamakan memiliki salah satu dokumen persyaratan yaitu pengalaman kerja bidang perikanan atau sertifikat pelatihan bidang perikanan atau sertifikat nasional/kompetensi bidang perikanan. Karena poinnya yang tinggi dalam penilaian, oleh karena itu, sektor perikanan bisa dikatakan relatif mudah dibandingkan sektor pabrik.
Pengalaman teman saya yang sekarang sudah bekerja di Korea, dia hanya mendapat nilai 90-an pada Ujian Bahasa, bandingkan dengan sektor manufaktur pada tahun 2018. Para peserta ujian EPS TOPIK Sektor Manufaktur baru bisa dikatakan lulus ujian bahasa dengan nilai terendah 185 dari 200 poin dari 40 soal. Artinya, nilai terendah harus salah tiga dari 40 soal.

Peserta Ujian Manufaktur Vs Fishing

Meskipun sektor fishing bisa dikatakan lebih mudah, ternyata untuk pesertanya kebanyakan memilih ujian sektor Manufaktur. Jumlah pendaftar Ujian bahasa atau ujian tahap 1 Sektor Perikanan di tahun 2019 adalah 6.603 peserta, bandingkan dengan sektor Manufaktur yang pesertanya membludak.

Pendaftar Ujian EPS TOPIK membludak

Mungkin karena persyaratan yang sedikit banyak sehingga orang lebih memilih sektor manufaktur untuk bisa bekerja ke Korea. Tapi sektor manufaktur juga tidak setiap tahun mengadakan Ujian. Seperti pada tahun 2016, tidak ada Ujian Sektor Manufaktur. Hal ini mungkin karena banyaknya CPMI sektor manufaktor yang belum diberangkatkan di tahun sebelumnya dan kuota pekerja asing untuk Indonesia sudah terpenuhi.

Tidak ada ujian sektor manufaktur

Tahapan Ujian Manufaktur VS Fishing

Secara umum tidak banyak perbedaan tahapan ujian manufaktur dan fishing. Semua peserta ujian sama-sama harus melalui Ujian tahap satu dan Ujian tahap dua. Dan barulah peserta yang lolos ujian tahap dua yang bisa dinyatakan lulus Ujian EPS TOPIK. Tetapi Lulus Ujian EPS TOPIK juga tidak bisa dinyatakan bisa bekerja di Korea. Selengkapnya akan kita bahas tersendiri bagaimana tahapan Ujian yang harus dilalui untuk bisa bekerja di Korea.

Perbedaannya, pertama sudah pasti ada pada materi yang diujikan. Sektor Manufaktur pastinya yang berhubangan dengan manufaktur, sebaliknya sektor fishing tentu yang berkaitan dengan sektor fishing. Untuk Tahap dua atau skill test, juga sama seputar test fisik, wawancara dan basic atau tes dasar. Hanya untuk test dasar inilah yang beda.

Gaji Sektor Manufaktur VS Fishing di Korea

Nah ini dia yang sudah pasti jadi pertimbangan utama memilih sektor pekerjaan di Korea, yaitu soal gaji. Menurut LPK ditempat saya Gaji Pokok sektor manufaktur mencapai 15 Juta, sedangkan untuk fishing lebih rendah sedikit. Saya tidak tahu berapa persisnya, tapi ada juga yang mengatakan kalau pabrik dengan perikanan basic nya sama. Tapi ini tidak bisa jadi tolak ukur pasti. Karena banyak sedikitnya uang yang kita dapatkan tergantung rezeki masing-masing. Ada juga faktor lain seperti ada tidak nya lemburan, baik tidak nya sajangnim, bagus tidak nya kita bekerja.
Baru-baru ini dari berita yang saya baca, tahun ini UMR bahkan naik sampai 21 Juta di Korea.


Gaji di korea 21 Juta


Cepat Lamanya Berangkat ke Korea

Untuk soal ini juga tidak pasti, dari sektor pabrik maupun perikanan pasti ada yang cepat berangkat ada juga yang lama menunggu. Ada yang yang hanya satu tahun menunggu bahkan ada yang lebih cepat dari itu, ada juga yang tidak jadi berangkat. Faktor-faktor seperti kesehatan, mengajukan lamaran, dan hal lain yang sifatnya teknis juga perlu diperhatikan agar cepat berangkat ke Korea. Tentunya juga doa agar dipermudah cepat berangkat ke Korea.
Dan satu lagi, untuk Calon peserta wanita yang ingin mengikuti Ujian Korea terutama di sektor manufaktur, pengalaman lalu berbasarkan data penempatan PMI di Korea Tahun 2018, PMI wanita hanya 1,8% saja. Rooster asal Indonesia juga masih terdapat kurang lebih 1200 CPMI Wanita yang belum dipilih oleh User. Kiranya ini menjadi pertimbangan  sebelum memutuskan untuk bekerja di Korea.

Mana yang lebih sulit, bekerja di sektor manufaktur atau fishing

Untuk yang ini, saya rasa kita sudah bisa membayangkan sendiri seperti apa gambarannya. Yang namanya bekerja pasti capek. Kalau nggak capek berarti belum bekerja. Dan setiap pekerjaan pasti kadang ada titik sulitnya. Pekerjaan akan jauh lebih mudah jika tidak kerjakan. Rezeki orang berbeda-beda. Mungkin kamu disana mendapatkan sajang yang baik hati sehingga kerjamu tidak capek.
Jadi setelah membaca uraian diatas, sudahkah kamu mementukan ingin mendaftar di sektor mana untuk bekerja di Korea?


1 comment :